Bakso Leoni: Bakso ikan lele aneka warna!



Mayoritas jajanan sekolah yang paling banyak diminati anak-anak adalah bakso tusuk. Penjual bakso tusuk keliling banyak dijumpai di beberapa sekolah. Kebanyakan dari mereka mengaku produk yang mereka jual asli menggunakan daging sapi. Namun dengan harga yang murah tidak sebanding dengan harga bahan baku yang tergolong mahal. Maka dari itu penjual memberikan komposisi tepung lebih banyak untuk bisa mendapatkan laba. Sehingga bakso tusuk yang anak-anak sekolah konsumsi sebenarnya lebih banyak menggunakan campuran tepung dengan sedikit sekali gizi daging yang terkandung.

Melihat fenomena yang terjadi seperti di atas, sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan produk jajanan bakso yang terbuat dari olahan ikan lele, buah, dan sayur. Produk ini tidak saja nikmat, tapi juga bernilai gizi tinggi dan sehat. Akhirnya terwujudlah bakso lele warna-warni yang diberi nama “Leoni (Lele Bakso Warna-warni)”.

Mereka biasanya menjual bakso Leoni ini ke kantin-kantin sekolah di kawasan Klaten. Untuk setiap sekolah biasanya nyetok sekitar 100-an bakso.

Perlu digarisbawahi juga bahwa jumlah lele yang banyak dan mudah di dapatkan di pasaran menyebabkan banyak digunakan sebagai olahan pangan dan harganya yang murah dapat menghemat dalam pembelian bahan baku. Hampir semua kalangan menyukai lele karena tekstur daging yang lembut kenyal, gurih dan enak. Selain itu jarang pula ditemui orang alergi karena makan lele. Ikan lele memiliki kandungan protein tinggi yaitu 17% yang didalamnya terdapat semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup. Selain itu kandungan lemaknya yang lebih rendah dibandingkan daging sapi atau daging ayam sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi masyarakat.


Menu utama:



Bakso leoni
Bahan utama bakso itu adalah ikan lele. Kemudian seperti bahan untuk membuat bakso pada umumnya, bakso Leoni juga mempergunakan tepung kanji. Untuk menarik minat anak-anak, bakso lele ini dibuat dalam empat pilihan warna, yaitu: original, merah, oranye, dan hijau. Warna-warna itu didapat dari warna buah dan sayur alami, seperti: buah bit, sawi dan wortel.

Supaya lebih merakyat, mereka menjual produknya seperti jajanan jalanan. Setiap bakso yang dibeli dimasukkan gelas plastik kecil dan diberi lidi. Kemudian di atasnya diberi sambal cabe atau sambal kacang sesuai dengan permintaan anak-anak yang membeli.

Harga:
Harga yang dibanderol pun disamakan dengan harga bakso tusuk yang biasa mangkal di depan sekolah, yaitu Rp 500. 


Bagaimana.. Anda penasaran ingin mencobanya?.. Datang saja ke Klaten dan mampir di kantin sekolahannya ;)



Nara sumber: blog baksoleoni dan berbagai sumber lainnya.


Share on Google Plus

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment